Aneka Jateng – Jurusan S2 yang sejalan dengan latar belakang pendidikan S1 Bioteknologi menawarkan kesinambungan materi yang erat hubungannya dengan program studi sebelumnya. Dengan fokus pada bidang ilmu sains, teknologi, dan kesehatan, program-program ini memberikan pengalaman pendidikan yang mendalam dan menyeluruh kepada para mahasiswa.
Peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan mereka dalam disiplin ilmu yang saling terkait dengan bioteknologi, memperluas pemahaman mereka tentang konsep-konsep yang telah mereka pelajari selama S1. Dengan demikian, jurusan-jurusan ini tidak hanya memungkinkan mahasiswa untuk memperdalam keahlian mereka dalam bioteknologi tetapi juga membuka peluang untuk mengeksplorasi cabang-cabang ilmu lain yang secara langsung berkaitan.
Dalam konteks ini, mahasiswa S2 memiliki kesempatan untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan bidang pekerjaan atau penelitian yang mereka minati.
Berikut adalah beberapa jurusan S2 yang linear dengan lulusan S1 Bioteknologi :
1. Jurusan Biologi Molekuler dan Bioteknologi
Jurusan S2 yang paling sejalan dengan lulusan S1 Bioteknologi adalah Biologi Molekuler dan Bioteknologi. Dalam jurusan ini, mahasiswa mendapatkan pemahaman mendalam tentang dasar-dasar biologi molekuler dan penerapannya dalam bidang bioteknologi. Genetika molekuler menjadi salah satu fokus utama dalam kurikulum, di mana mahasiswa diperkenalkan pada studi tentang struktur, fungsi, dan regulasi molekuler gen-gen yang membentuk dasar kehidupan.
Selain genetika molekuler, biokimia juga menjadi bagian integral dari mata pelajaran yang diajarkan. Mahasiswa belajar tentang reaksi kimia dalam sel dan bagaimana molekul-molekul yang kompleks berinteraksi untuk mendukung fungsi kehidupan. Hal ini sangat relevan dengan aplikasi bioteknologi, di mana pemahaman mendalam tentang komponen sel dan reaksi kimia menjadi dasar untuk pengembangan teknologi baru.
Rekayasa genetika, sebagai bagian penting dari jurusan ini, memberikan pemahaman tentang manipulasi genetik organisme. Mahasiswa belajar mengenai teknik-teknik seperti pemotongan dan penyisipan DNA, serta penggunaannya dalam menghasilkan organisme yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan. Konsep rekombinasi DNA dan kloning juga menjadi topik yang dikaji, membuka pintu untuk pemahaman yang mendalam tentang pembuatan salinan identik dari materi genetik.
Selanjutnya, rekayasa protein menjadi fokus utama yang mengajarkan cara mengubah dan memanipulasi struktur protein untuk mendapatkan fungsi yang diinginkan. Ini berhubungan erat dengan teknologi DNA rekombinan, di mana mahasiswa memahami proses pemanfaatan DNA untuk menghasilkan protein tertentu.
Di Indonesia, terdapat beberapa universitas yang membuka jurusan S2 Biologi Molekuler dan Bioteknologi. Berikut adalah beberapa di antaranya adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Brawijaya (UB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Diponegoro (Undip)
2. Jurusan Biokimia
Jurusan S2 selanjutnya yang sesuai untuk lulusan S1 Bioteknologi adalah Biokimia. Biokimia adalah cabang ilmu yang mempelajari struktur, fungsi, dan metabolisme molekul-molekul biologis. Di dalam jurusan ini, mahasiswa akan mendalami pemahaman tentang berbagai aspek kritis dalam biokimia yang menjadi dasar pengetahuan untuk memahami kehidupan seluler. Salah satu topik yang dipelajari secara mendalam adalah struktur dan fungsi protein. Mahasiswa akan memahami secara rinci tentang beragam protein yang ada, bagaimana struktur mereka memengaruhi fungsi, serta peran krusial mereka dalam berbagai proses biologis. Selain itu, aspek penting lainnya yang diajarkan adalah struktur dan fungsi asam nukleat. Mahasiswa akan belajar tentang DNA dan RNA, molekul-molekul kunci dalam penyimpanan dan transmisi informasi genetik.
Selanjutnya, dalam kurikulum Biokimia, terdapat pembahasan mengenai metabolisme karbohidrat. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana tubuh menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi, serta proses-proses bio-kimia yang terlibat dalam penguraian dan penggunaan karbohidrat. Begitu pula dengan metabolisme lipid, mahasiswa akan memahami peran lipid dalam sel dan proses-proses metabolisme yang terkait dengan lipid.
Di samping itu, kurikulum Biokimia juga mencakup studi tentang metabolisme protein. Mahasiswa akan belajar bagaimana protein diproduksi, diuraikan, dan bagaimana metabolisme protein terlibat dalam proses-proses vital dalam tubuh. Selain itu, bioenergetika juga menjadi fokus utama, memungkinkan mahasiswa memahami bagaimana energi dihasilkan, disimpan, dan digunakan dalam tingkat molekuler.
Secara keseluruhan, jurusan S2 Biokimia memberikan pemahaman yang mendalam tentang molekul-molekul biologis serta proses-proses krusial dalam seluler. Ini tidak hanya memperkaya pengetahuan lulusan S1 Bioteknologi, tetapi juga memberikan landasan yang kuat untuk berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan di bidang bioteknologi secara lebih mendalam dan terarah.
Di Indonesia sendiri hanya ada dua universitas yang membuka jurusan biokimia untuk jenjang S2 yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor dengan program studi untuk S1 dan S2, dan Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung.
3. Jurusan Bioinformatika
Jurusan S2 selanjutnya yang sesuai untuk lulusan S1 Bioteknologi adalah Bioinformatika. Bioinformatika adalah cabang ilmu yang memfokuskan pada penerapan teknologi informasi dan komputasi dalam konteks biologi. Dalam kurikulumnya, mahasiswa Bioinformatika akan mendalami berbagai aspek penting yang mendukung integrasi antara ilmu komputer dan biologi. Salah satu pokok bahasan utama dalam jurusan ini adalah data mining, di mana mahasiswa akan mempelajari metode untuk mengekstraksi pola dan informasi berharga dari sejumlah besar data biologis. Kemampuan ini krusial dalam menganalisis dan memahami kompleksitas informasi genetik yang terkandung dalam genom, proteom, dan metabolom.