Aneka Jateng – Media Sosial, Australia baru-baru ini menjadi sorotan dunia dengan rencananya yang kontroversial untuk menetapkan batasan usia minimum bagi anak-anak yang ingin menggunakan media sosial.
Langkah ini menjadi perbincangan hangat karena dinilai bisa memberikan dampak besar, tidak hanya pada anak-anak, tetapi juga orang tua, platform digital, dan bahkan perkembangan sosial di negara tersebut.
Kekhawatiran Kesehatan Mental dan Fisik Anak Akibat Media Sosial
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, memaparkan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk keprihatinan terhadap dampak media sosial terhadap kesehatan mental dan fisik anak-anak.
Dalam pernyataannya kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC), Albanese mengatakan bahwa anak-anak seharusnya lebih banyak menghabiskan waktu di luar, berinteraksi langsung dengan orang lain, serta melakukan aktivitas fisik seperti bermain sepak bola, berenang, atau bermain tenis.
“Saya ingin melihat anak-anak kita lebih sedikit di depan layar, dan lebih banyak beraktivitas di lapangan olahraga,” ujar Albanese.
Kekhawatiran ini memang bukan tanpa alasan. Data dari sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Sydney pada tahun 2023 menunjukkan bahwa tiga perempat dari remaja Australia yang berusia antara 12 hingga 17 tahun telah menggunakan platform populer seperti YouTube dan Instagram.
Baca Juga : Kalender Bunda Aplikasi Wajib Ibu-Ibu yang Bikin Hidup Jadi Lebih Mudah dan Teratur
Dengan populasi yang sangat terhubung secara digital — empat perlima dari 26 juta warga Australia aktif di media sosial — banyak pihak yang menilai bahwa penggunaan media sosial oleh anak-anak sudah mencapai titik yang mengkhawatirkan.
Namun, di sisi lain, rencana ini juga menuai kritik dari sejumlah kalangan, termasuk para advokat hak digital yang khawatir bahwa batasan usia bisa memicu dampak yang tidak diinginkan, seperti mendorong anak-anak untuk bersembunyi dan beraktivitas secara online di ruang-ruang yang lebih berbahaya dan tidak terlihat.
Dampak Media Sosial pada Kesehatan Mental Remaja
Media sosial memang telah lama dikaitkan dengan dampak negatif terhadap kesehatan mental remaja.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penggunaan platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan, depresi, dan perasaan rendah diri pada anak-anak.
Hal ini sering kali disebabkan oleh paparan terhadap konten-konten yang tidak sehat, tekanan sosial, dan fenomena perbandingan sosial yang sering terjadi di platform-platform tersebut.
Sejalan dengan kekhawatiran ini, sebuah penyelidikan parlemen di Australia saat ini tengah mendalami dampak media sosial terhadap masyarakat, khususnya pada remaja.
Dalam penyelidikan tersebut, ada banyak testimoni emosional dari orang tua dan ahli kesehatan mental yang menyuarakan kekhawatiran mereka.
Beberapa mengungkapkan bahwa remaja mereka mengalami penurunan kesehatan mental akibat terlalu banyak waktu yang dihabiskan di media sosial, serta dampak negatif dari interaksi yang tidak sehat di platform-platform tersebut.