ANEKAJATENG.COM – Sejarah Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November di Indonesia memiliki akar yang kuat dalam perjuangan guru-guru di masa lalu, terutama pada zaman penjajahan Belanda. Pada tahun 1945, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berdiri sebagai tonggak sejarah, menjadi organisasi profesi guru pertama yang didirikan di Indonesia. Inilah awal mula sebuah gerakan perjuangan untuk meningkatkan nasib para pendidik, baik dari segi kesejahteraan maupun martabat.
Perjuangan Guru di Tengah Penjajahan Belanda
Ketika Indonesia masih berada di bawah cengkeraman Belanda, para guru menghadapi berbagai kesulitan. Mereka tidak hanya dihadapkan pada gaji yang sangat rendah, namun juga kekurangan jaminan kesehatan dan pensiun. Pemerintah kolonial sering kali memberikan perlakuan tidak adil kepada para guru, bahkan mengintimidasi mereka agar tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan politik. Namun, di tengah tantangan tersebut, semangat perjuangan para guru tidak padam.
Baca Juga : 6 Destinasi Wisata yang Menakjubkan di Pulau Nusakambangan
Pada 25 November 1945, PGRI didirikan sebagai respons terhadap kondisi sulit yang dihadapi oleh para guru. Organisasi ini menjadi payung bagi para pendidik untuk bersatu dan bersama-sama memperjuangkan hak-hak mereka. PGRI melakukan berbagai upaya, mulai dari aksi mogok kerja, demonstrasi, hingga mengirimkan surat protes kepada pemerintah kolonial. Perjuangan ini tidak hanya menjadi simbol keberanian para guru, tetapi juga menandai awal dari sebuah gerakan yang memperjuangkan kesejahteraan dan martabat profesi guru di Indonesia.