Sistem Electronic Power Steering – Seiring dengan perkembangan teknologi otomotif, mobil modern kini banyak dilengkapi dengan Electronic Power Steering (EPS), sebuah sistem kemudi yang menggunakan motor listrik untuk memberikan bantuan dalam memutar roda kemudi. Meskipun dianggap sebagai inovasi yang memberikan kenyamanan dalam mengemudi, ternyata sistem EPS tidak luput dari kelemahan. Elin Estanto, pemilik GK Auto Service Gunung Kidul, mengungkapkan beberapa masalah yang sering muncul pada sistem EPS, mengingatkan bahwa kendaraan dengan teknologi canggih ini tidak selalu bebas dari risiko.
Salah satu kelemahan utama dari sistem EPS terletak pada area persinggungan rack dan pinion. Menurut Elin, area ini menjadi paling rawan aus karena itulah tempat di mana gaya gesek paling besar terjadi saat roda kemudi diputar. Dalam penjelasannya kepada Kompas.com, Elin menjelaskan bahwa tingkat keawetan rack dan pinion pada sistem EPS tidak sebanding dengan Hydraulic Power Steering (HPS). Faktor konstruksi juga ikut mempengaruhi keausan ini, bukan semata-mata disebabkan oleh kecelakaan atau ketidaksengajaan pengemudi.
Selain area persinggungan rack dan pinion, komponen lain pada sistem EPS yang rentan aus adalah bushing rack. Bushing ini terletak pada pemegang poros rack dan memiliki peran sebagai peredam getaran. Meskipun memiliki sifat empuk, namun seiring waktu, bushing ini dapat mengalami keausan dan menjadi gepeng. Efeknya, terdengar bunyi ketukan saat mobil melaju di jalan tidak rata. Elin menegaskan bahwa gejala ini biasanya muncul sebagai bunyi klutuk-klutuk di area bawah mobil, terkadang juga terasa di roda kemudi.