Aneka Jateng – Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, ke mana perginya cahaya lampu saat kita mematikannya? Satu detik sebelumnya ruangan masih terang benderang, tapi begitu saklar ditekan, seketika ruangan langsung gelap gulita. Apakah cahaya lampu itu menghilang begitu saja? Atau ada penjelasan ilmiah di balik fenomena ini? Yuk, kita kupas tuntas secara sederhana dan mudah dipahami!
Cahaya Lampu: Energi yang Tak Bisa Hilang Begitu Saja
Sebelum membahas ke mana perginya cahaya lampu saat dimatikan, kita perlu memahami dulu bahwa cahaya adalah bentuk energi. Dalam ilmu fisika, ada hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan, hanya bisa berubah bentuk. Jadi, cahaya lampu yang tiba-tiba “menghilang” saat saklar dimatikan sebenarnya tidak benar-benar lenyap. Lalu, kalau tidak hilang, ia berubah jadi apa?
Cahaya lampu terdiri dari partikel kecil yang disebut foton. Saat lampu dinyalakan, filamen dalam bohlam atau gas dalam lampu LED akan menghasilkan foton yang menyebar ke segala arah di dalam ruangan dengan kecepatan cahaya, yaitu sekitar 299.792.458 meter per detik. Foton-foton ini berinteraksi dengan benda-benda di sekitar ruangan, seperti dinding, lantai, meja, kursi, bahkan kulit kita. Itulah mengapa kita bisa melihat benda-benda di sekitar saat lampu menyala. Nah, begitu lampu dimatikan, ke mana foton-foton ini pergi?
Foton dan Perjalanan Cepatnya di Dalam Ruangan
Saat lampu menyala, cahaya lampu menyebar ke seluruh ruangan dan mengenai berbagai permukaan. Setiap kali foton bertabrakan dengan benda di ruangan, ia bisa memantul atau diserap. Jika memantul, foton akan terus bergerak hingga akhirnya diserap oleh suatu benda. Jika diserap, energi dari foton akan berpindah ke atom-atom dalam benda tersebut.