ANEKA JATENG – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) telah melibatkan diri dalam sejarah panjang Indonesia sejak didirikan pada tanggal 23 Desember 1957. Sejak itu, PKBI menjadi pionir dalam upaya keluarga berencana, kesehatan seksual, dan pemberdayaan perempuan di tanah air. Dalam rentang lebih dari enam dekade, PKBI berhasil menorehkan prestasi luar biasa, memberikan kontribusi besar terhadap perubahan positif di berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Visi Misi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
PKBI, sebagai lembaga yang berperan penting dalam mengelola isu-isu keluarga berencana, kesehatan seksual, dan pemberdayaan perempuan, memiliki visi yang jelas untuk menciptakan keluarga dan masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab dan inklusif. Untuk mewujudkan visi tersebut, PKBI secara tegas merumuskan misi-misinya, yang dijalankan dengan penuh dedikasi dan fokus.
Baca Juga : Bakteri Oportunistik : Ancaman Tersembunyi bagi Sistem Kekebalan Tubuh
Pertama, PKBI menetapkan misi untuk memberdayakan masyarakat agar mampu mewujudkan keluarga yang bertanggung jawab. Hal ini tidak hanya mencakup aspek kuantitatif seperti mengendalikan jumlah anggota keluarga melalui program keluarga berencana, tetapi juga melibatkan aspek kualitatif dalam membentuk keluarga yang sadar akan tanggung jawab mereka terhadap diri sendiri, anggota keluarga, dan masyarakat lebih luas. Melalui pendekatan edukatif dan pelatihan, PKBI berusaha membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang peran penting keluarga dalam pembentukan karakter dan kesejahteraan bersama.
Kedua, PKBI menjalankan misi untuk membangun gerakan remaja yang inklusif. Pemuda dan pemudi merupakan salah satu segmen kunci dalam pembentukan masa depan masyarakat. PKBI menyadari pentingnya mengajak remaja untuk terlibat dalam dialog terbuka dan mendalam mengenai isu-isu keluarga berencana dan kesehatan seksual. Melalui program ini, PKBI tidak hanya memberikan informasi tentang aspek teknis reproduksi, tetapi juga mempromosikan nilai-nilai inklusivitas, kesetaraan gender, dan tanggung jawab sosial di kalangan remaja. Gerakan remaja ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan positif dalam membentuk budaya masyarakat yang lebih terbuka dan inklusif.
Ketiga, PKBI memprioritaskan misi untuk memberikan pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi secara komprehensif, profesional, dan inklusif. Pelayanan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pemeriksaan kesehatan reproduksi, penyuluhan tentang pentingnya kesehatan seksual, hingga pemberian layanan kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. PKBI menyadari pentingnya pendekatan yang tidak hanya bersifat medis, tetapi juga mempertimbangkan faktor sosial, budaya, dan psikologis dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Keberagaman dan inklusivitas diintegrasikan dalam setiap aspek pelayanan, menjamin bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau status sosial, dapat mengakses layanan kesehatan seksual dan reproduksi dengan aman dan nyaman.
Dengan menjalankan misi-misi tersebut, PKBI berperan aktif dalam membentuk masyarakat yang sadar akan kebutuhan untuk mengelola pertumbuhan penduduk secara bijaksana, mendukung generasi muda untuk menjadi agen perubahan positif, serta menyediakan pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi yang memenuhi standar komprehensif dan inklusif. Visi dan misi ini menjadi pemandu yang kuat bagi setiap langkah yang diambil oleh PKBI, memastikan bahwa lembaga ini tetap relevan dan efektif dalam mencapai tujuan-tujuannya dalam konteks perubahan dinamis dalam masyarakat Indonesia.
