Aneka Jateng – Orichalcum adalah salah satu logam paling misterius dalam sejarah, sering dikaitkan dengan peradaban Atlantis yang hilang. Dalam berbagai teks kuno, orichalcum disebut sebagai logam berkilauan yang memiliki nilai hampir setara dengan emas.
Namun, dalam dunia sains modern, logam ini masih menjadi perdebatan. Apakah orichalcum benar-benar ada? Ataukah ini hanya mitos yang berkembang dari zaman ke zaman? Dengan kemajuan dalam arkeologi dan metalurgi, kita bisa menelusuri jejak orichalcum dan mencari tahu apakah material ini benar-benar eksis dalam dunia nyata.
Orichalcum sebagai Paduan Logam: Fakta atau Mitos?
Ketika mendengar kata “orichalcum,” banyak orang langsung membayangkan sebuah logam langka dengan sifat ajaib yang hanya ditemukan dalam cerita-cerita mitologi. Namun, jika kita menggali lebih dalam, banyak bukti menunjukkan bahwa orichalcum mungkin tidak seajaib yang kita kira. Berdasarkan penelitian ilmiah, logam yang disebut sebagai orichalcum kemungkinan besar adalah paduan tembaga dan seng yang kita kenal sebagai kuningan.
Karakteristik Fisik dan Kimia Orichalcum
Para ilmuwan yang menganalisis benda-benda logam dari zaman kuno menemukan bahwa orichalcum memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Komposisi: Sekitar 75–80% tembaga dan 15–20% seng, dengan tambahan kecil nikel, besi, dan timbal.
- Warna: Keemasan atau merah keemasan, tergantung pada kadar tembaga dan seng dalam campurannya.
- Sifat Mekanik: Kuat, tahan korosi, dan mudah ditempa, sehingga cocok digunakan untuk berbagai keperluan industri.
- Konduktivitas: Memiliki sifat penghantar listrik dan panas yang cukup baik, mirip dengan paduan tembaga lainnya.
Dari sifat-sifat di atas, kita bisa melihat bahwa orichalcum tidak jauh berbeda dari kuningan, paduan yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Bangsa Romawi bahkan sudah menggunakan paduan ini dalam pembuatan koin, ornamen, hingga perlengkapan senjata.
Temuan Arkeologi yang Menguatkan Keberadaan Orichalcum
Temuan arkeologi tentang orichalcum semakin memperkuat dugaan bahwa logam ini memang pernah ada dan bukan sekadar mitos. Salah satu bukti paling signifikan ditemukan pada tahun 2015, ketika para arkeolog berhasil mengangkat 39 batang logam dari dasar laut dekat Gela, Sisilia. Analisis spektrometri yang dilakukan terhadap batang-batang logam tersebut menunjukkan bahwa komposisinya terdiri dari sekitar 75–80% tembaga, 15–20% seng, serta jejak nikel, timbal, dan besi.
Baca Juga : Orichalcum : Misteri Logam Legendaris dari Peradaban Kuno
Hasil ini sangat mirip dengan teori yang menyebutkan bahwa orichalcum merupakan paduan tembaga berkualitas tinggi, bukan logam murni seperti emas atau perak. Temuan ini mendukung gagasan bahwa peradaban kuno, termasuk yang disebut-sebut dalam kisah Atlantis, telah mengembangkan teknologi metalurgi canggih yang memungkinkan mereka menciptakan paduan logam dengan karakteristik unik.