Aneka Jateng – Buat kamu yang tertarik dengan dunia kimia, mungkin pernah bingung saat memilih antara jurusan Kimia dan Teknik Kimia. Keduanya terdengar mirip, tapi sebenarnya punya fokus yang sangat berbeda. Jangan sampai salah jurusan hanya karena nama keduanya mengandung kata “kimia“! Nah, supaya nggak bingung lagi, yuk kita bahas lebih dalam tentang perbedaan keduanya.
Jurusan Kimia (Kimia Murni)
Jurusan Kimia atau sering disebut sebagai Kimia Murni adalah ilmu yang berfokus pada sifat, struktur, komposisi, serta reaksi zat di tingkat molekuler dan atomik. Mahasiswa Kimia lebih banyak menghabiskan waktu untuk melakukan penelitian di laboratorium, mengamati reaksi senyawa, serta menganalisis berbagai unsur dan senyawa yang ada di alam. Mata kuliah yang dipelajari juga lebih bersifat teoretis dan eksperimental.
Di jurusan ini, kamu akan belajar tentang berbagai cabang ilmu kimia, seperti Kimia Organik, Kimia Anorganik, Kimia Fisik, Kimia Analitik, dan Biokimia. Setiap cabang memiliki fokus yang berbeda-beda, misalnya Kimia Organik membahas senyawa karbon dan reaksi-reaksinya, sementara Kimia Analitik lebih berfokus pada teknik-teknik untuk menganalisis suatu zat. Singkatnya, jika kamu penasaran dengan bagaimana suatu senyawa terbentuk dan ingin melakukan eksperimen di laboratorium, maka Kimia Murni adalah pilihan yang tepat.
Lulusan Kimia memiliki prospek karier yang luas, terutama di bidang penelitian dan laboratorium. Beberapa pilihan karier bagi lulusan Kimia antara lain peneliti di laboratorium farmasi, analis di industri makanan dan kosmetik, akademisi, serta ahli kimia di perusahaan manufaktur. Karena banyak bekerja dengan penelitian dan pengujian, lulusan Kimia biasanya sangat dibutuhkan dalam pengembangan produk-produk baru di berbagai industri.
Jurusan Teknik Kimia
Sementara itu, Teknik Kimia memiliki fokus yang berbeda. Jika Kimia lebih menekankan penelitian dan eksperimen di laboratorium, maka Teknik Kimia lebih berorientasi pada penerapan ilmu kimia dalam skala industri. Mahasiswa Teknik Kimia belajar bagaimana merancang dan mengoptimalkan proses produksi suatu produk kimia agar bisa diproduksi dalam jumlah besar dengan biaya yang efisien.
Di jurusan ini, mahasiswa nggak hanya belajar kimia, tetapi juga harus memahami prinsip-prinsip fisika, matematika, dan teknik industri. Mata kuliah yang dipelajari mencakup Termodinamika, Perpindahan Massa & Panas, Operasi Teknik Kimia, Desain Reaktor, dan Teknik Proses Industri. Dengan bekal ilmu ini, lulusan Teknik Kimia dapat bekerja di berbagai industri besar, seperti industri minyak dan gas, petrokimia, pangan, farmasi, energi, dan manufaktur.
Baca Juga : Apa Itu Kuliah Kelas Karyawan dan Mengapa Semakin Populer?
Salah satu perbedaan mendasar dari kedua jurusan ini adalah pendekatan yang digunakan. Mahasiswa Kimia melakukan eksperimen dalam skala laboratorium untuk menemukan reaksi atau formulasi baru. Sementara itu, mahasiswa Teknik Kimia mengambil hasil penelitian tersebut dan mengembangkan cara untuk memproduksi produk dalam skala pabrik dengan mempertimbangkan efisiensi, biaya produksi, kualitas, serta dampak lingkungan. Jadi, tanpa ahli Kimia, reaksi baru nggak akan ditemukan. Sebaliknya, tanpa ahli Teknik Kimia, reaksi tersebut nggak bisa dimanfaatkan dalam skala besar.
Fakultas dan Porsi Mata Kuliah yang Dipelajari
Jurusan Kimia biasanya berada di bawah Fakultas MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) dan dianggap sebagai ilmu murni. Sementara itu, Teknik Kimia berada di bawah Fakultas Teknik dan lebih banyak mempelajari ilmu teknik serta aplikasinya.
Menariknya, meskipun sama-sama mengandung kata “Kimia”, ternyata Teknik Kimia hanya mempelajari sekitar 20% ilmu kimia. Sisanya terdiri dari 30% fisika, 30% matematika (terutama kalkulus), dan 10% biologi. Sebaliknya, jurusan Kimia lebih banyak berfokus pada ilmu kimia murni, yang mencakup 90% ilmu kimia. Jadi, kalau kamu masuk Teknik Kimia karena suka Kimia, bisa jadi kamu akan terkejut karena ternyata yang lebih dominan adalah fisika dan matematika.
Mana yang Lebih Bagus?
Jawabannya tergantung pada minat dan tujuan kariermu. Jika kamu tertarik dengan eksperimen laboratorium, penelitian, atau ingin mengembangkan reaksi kimia baru, maka jurusan Kimia adalah pilihan terbaik. Namun, jika kamu lebih tertarik dengan bagaimana suatu produk bisa diproduksi dalam jumlah besar, bagaimana sebuah pabrik kimia dirancang, atau bagaimana suatu proses produksi bisa dibuat lebih efisien, maka Teknik Kimia adalah pilihan yang lebih cocok.
Yang pasti, keduanya saling melengkapi. Tanpa ahli Kimia, industri nggak akan memiliki formula atau reaksi kimia untuk diterapkan. Sebaliknya, tanpa ahli Teknik Kimia, formula tersebut nggak akan bisa diproduksi dalam jumlah besar secara efisien. Jadi, baik Kimia maupun Teknik Kimia sama-sama penting dan memiliki peran masing-masing dalam dunia industri dan penelitian.
Sebelum memilih jurusan, pastikan kamu benar-benar memahami perbedaannya. Banyak mahasiswa yang memilih Teknik Kimia karena mengira akan banyak belajar Kimia, tapi akhirnya terkejut karena ternyata lebih banyak belajar fisika dan matematika. Sebaliknya, ada juga yang memilih Kimia karena suka eksperimen, tapi kemudian merasa lebih tertarik dengan proses produksi dalam skala industri.
Jadi, pikirkan baik-baik dan sesuaikan dengan minat serta tujuan kariermu di masa depan. Jangan sampai salah jurusan hanya karena namanya terdengar mirip! Semoga artikel ini bisa membantu kamu dalam menentukan pilihan yang tepat. Sukses selalu dalam perjalanan akademikmu!