ANEKAJATENG.COM – JAKARTA, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024, yang sayangnya, dinodai oleh bayang-bayang transisi kepemimpinan yang akan terjadi. Menurut Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani, pertumbuhan ekonomi di tahun depan kemungkinan akan mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun 2023. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa pemerintah perlu meningkatkan upaya untuk memelihara kepercayaan sektor usaha dan pemilik modal, terutama selama fase transisi kepemimpinan yang akan berlangsung.
Shinta W. Kamdani menjelaskan bahwa dalam skenario terbaik di mana proses transisi kepemimpinan berjalan mulus, fundamental ekonomi tetap optimal, dan tidak ada guncangan eksternal yang signifikan, pertumbuhan ekonomi pada 2024 diproyeksikan berada di kisaran 5% atau sedikit lebih tinggi. Meskipun angka ini masih tergolong positif, Apindo berharap pemerintah dapat menjaga stabilitas ekonomi dengan memberikan fokus ekstra pada kebijakan-kebijakan yang mendukung pertumbuhan.
Baca Juga : Harga Emas Melambung Tinggi, Ramalan Suku Bunga The Fed Mewarnai Pasar Global
Sementara itu, Apindo juga memproyeksikan bahwa tingkat inflasi pada 2024 tidak akan melebihi 3,5% dan dapat dikendalikan dengan optimal. Hal ini diasumsikan asalkan faktor-faktor seperti nilai tukar, harga komoditas energi, dan pangan global tetap stabil sepanjang tahun. Shinta W. Kamdani mengekspresikan harapannya terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang diinginkan agar tidak lebih dari Rp15.500 per dolar AS. Dalam pandangannya, nilai tukar rupiah berpotensi menguat pada semester II/2024, didorong oleh peningkatan kepastian iklim usaha pasca terpilihnya pemimpin negara yang baru.